PortalSulteng – Pemerintah Kabupaten Buol menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten di Kecamatan Bokat. Jumat, 14/03/2025.
Musrembang tersebut mengusung tema “Peningkatan Ekonomi yang Inklusif, SDM Berkualitas, dan Tata Kelola Pemerintahan dalam Rangka Penguatan Pondasi Transformasi”
Camat Bokat Moh. Ikhsan S. Mangge, S.Sos dalam kesempatan tersebut memaparkan isu utama Pemerintah Daerah (Pemda) yakni :
Kemiskinan Ekstrem – Terdapat 421 warga yang masih masuk kategori miskin ekstrem di kecamatan Bokat.
Status Tanah Transmigrasi – Belum ada kepastian hukum terkait kepemilikan tanah di Desa Tikopo.
Stabilitas Harga Jagung – Permintaan penetapan harga untuk kesejahteraan petani.
Kondisi Perumahan – Banyak warga masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Infrastruktur Jalan – Tiga desa di kecamatan Bokat belum memiliki akses jalan aspal.
Penurunan Stunting – Setelah keluar dari lokus stunting 2023, Kecamatan Bokat tidak lagi masuk dalam kategori tersebut pada 2024.
Namun, diperlukan langkah lanjutan untuk memastikan keberlanjutan program gizi bagi anak-anak.
Program Kampung Sehat – Pencegahan stunting, pernikahan dini, dan jam malam bagi anak muda.
Penguatan Pasar Tradisional – Program makan gizi gratis menggunakan bahan dari pasar lokal.
Pengembangan Wisata Lokal – Kolaborasi pengembangan wisata di Negeri Lama.
Ketua DPRD Buol, Ryan Nathanil Kwendi, menegaskan Musrenbang sebagai forum strategis untuk menyusun prioritas pembangunan 2026.
“Harapan kami, rencana kerja pemerintah daerah tahun 2026 dapat benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk mengakomodasi pokok-pokok pikiran DPRD yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, mengajak masyarakat bersatu pascapemilu dan menekankan pentingnya kerja sama dalam pembangunan daerah.
“Kita harus bergerak bersama untuk mencegah stunting dan menurunkan angka stunting di daerah kita”
“Saya berharap seluruh stakeholder pemerintahan untuk bekerja secara sinergis dalam menjalankan program pembangunan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ia juga memaparkan Program Prioritas Bupati dalam 100 Hari Kerja:
Reaktivasi Bandara Pogogul : Upaya menghidupkan kembali layanan penerbangan.
Pembangunan Universitas Buol : Percepatan pendirian universitas lokal dan kampus jarak jauh Universitas Tadulako.
Balai Latihan Kerja (BLK) : Pelatihan kompetensi bagi tenaga kerja lokal.
Legalitas Pertambangan Rakyat : Menata dan melegalkan sektor tambang rakyat.
Dukungan bagi Petani Jagung : Mendatangkan investor setelah Idulfitri.
Terakhir, Bupati mengajak untuk bersama-sama membangun ekonomi dan kesejahteraan Kabupaten Buol secara inklusif dan berkelanjutan.
“Ayo kita bahu membahu membangun ekonomi di wilayah masing-masing. Jangan biarkan pemerintah bekerja sendiri”
“Jika kita satu frekuensi, saya yakin kita bisa membawa Kabupaten Buol ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Komentar